Cerita Sex Gay Adat Keluarga
Bab 1 ( Chapter 01 - Ritual
Sex)
Entahlah, namun Tius tetap menikmati hal tersebut dan itu
semua bagi dirinya merupakan anugerah yang pernah Tius miliki didalam
kehidupannya. Memang sudah sejak dari kecil Tius seringkali disuruh papanya
mengocokin Titit papanya sejak ia berumur 5 Tahun. Waktu itu Tius masih sangat
polos dan Tiuspun menurut saja apa yang papanya perintahkan. Seringkali
papa-nya menyuruh Tius mengocok punya papanya dan tak lupa punya Tius juga
dikocokin oleh papanya. Tiap hari mereka melakukan hal itu. Dan papanya pun
berkata bahwa hal ini harus Tius lakukan tiap Tius bangun tidur. Mungkin
sekitar 10 menit. Waktu itu Tius belum mmengeluarkan pejuh. Jadi Tius terkadang
menikmati Kocokan kontolnye melebihi waktu yang sudah ditentukan oleh papanya.
Hubungan Tius dan papanya hanya sekedar saling kocok mengocok dan belum terlalu
jauh karena pikir papanya belum saatnya anaknya diajarkan untuk isap-menghisap
apalagi ngentot !!
Setahun kemudian... Kisah
Tiuspun berlanjut, Tius kini sudah berumur 6 Tahun. Pola pikir Tius cepat
sekali menuju dewasa walaupun Tius berumur 6 Tahun tapi Pola pikirnya sudah
seperti anak 12 Tahun. Yaah mungkin dipengaruhi oleh pergaulan sehingga Tius
sudah mulai bisa menggunakan akal pikirannya. Kalau dilihat dari segi
pengalaman masih banyak hal yang ingin Tius ketahui tapi Tius tetap berusaha
menemukan pengalaman baru tersebut.
Kejadian pengalaman baru ini pun
dimulai saat Tius habis merayakan Ulang Tahunnya sekitar hari sabtu malam. Tius
mendengar suara erangan lelaki dari arah dapur, namanya juga anak-anak Tius
pasti penasaran sekali dan pengen mengetahui Asal sumber suara tersebut !
dengan sangat berhati-hati Tius melangkah hingga menuju dapur dan Alangkah
terkejutnya Tius melihat adegan yang sedang dilakukan oleh Papanya dan Omnya
itu, mata Tius tidak berkedip sedikit pun, ia menikmati pemandangan indah yang
dilakukan oleh papa dan omnya tersebut. Tak sengaja Tius menyenggol buku dan
terjatuhlah buku tersebut, Tius terkejut
begitupula juga dengan papanya dan omnya yang bergegas menutupi tubuh mereka
namun akal sehat Tius berjalan danTius berpura-pura sedang tidur sambil
berjalan. Tapi didalam hati Tius ingin tahu lebih lanjut apa yang akan
dilakukan Papa dengan Om-Nya sampai tuntas. Tius berpura-pura merebahkan tubuhnya didekat
papanya dan omnya sambil membuka baju dan celananya hingga hanya tersisa celana
dalam berwarna biru miliknya.
Tius berpura-pura mengeluarkan
suara teriakan ketakutan, terus meredam kembali suaranya dan berpura-pura bahwa itu semua hanyalah mengigau atau
bermimpi dan Tius hanya tidur berjalan. Papanya dan omnya yang tadinya takut, karena
sudah mengatahui bahwa Tius hanyalah tertidur kemudian melanjutkan aktivitasnya
yang belum tuntas dengan adik dari ibunya itu.
Tius mengintip sedikit lalu pura
pura ia meletakan tangannya dikontol pamannya. Pamannya terkejut namun
memanfaatkan situasi ini. Ia mencoba mengocok tititnya dengan menggunakan
tangan kecil milik Tius. Papanya marah namun adiknya itu merayu papanya Tius
dan akhirnya papanya Tius membiarkan omnya melakukan itu hingga terbawa
suasana. Tius dengan sengaja memanfaatkan situasi ini dan membuka mulutnya.
Omnya mencoba mengentotin mulut Tius awalnya pelan-pelan namun lama kelamaan
dengan sangat cepatnya Tius hampir tersedak namun Tius mengingat bahwa ia
hanyalah berpura-pura tertidur dan Tius mencoba menahannya. Papanya kini sudah
mulai membuka celana dalam berwarna biru yang Tius kenakan dan memasukan satu
jari, kemudian dua jari, hingga kini bertamabah 4 jari kedalam lobang anusnya
Tius. Sambil menghisap Titit Tius.
Tius terkejut karena ini
kalipertamanya merasakan isapan dibatang Tititnya. Tius merasakan kenikmatan
hingga akhirnya Tius menggerakan tubuhnya dan mulai mengeluarkan suara
erangan-erangah... “Arrrghhhh.... Oohhh..... Hmm......” sambil tetap memejamkan
matanya. Tius menganggap dirinya sedang diperkosa oleh bapaknya dan omnya. Ia
menikmati diperlakukan demikian hingga akhirnya omnya mengeluarkan pedjuhnya
dimulut Tius dan Tius menelannya hingga habis. Tius merasakan asin-asin tapi
nikmat baginya. Dan kemudian papanya yang meneruskan memasukan Tititnya kemulut
Tius. Papanya masih lebih pandai membuat Tius bernafsu terkadang dengan ritme
cepat, sedang dan lambat, kadang berhenti sejenak mencium bibir anaknya,
pentilnya dan kembali lagi menggoyang Tititnya dalam mulut anaknya itu hingga
akhirnya papanya juga mengeluarkan pejuh dimulut anaknya itu. Dan kemudian
memakaikan kembali pakaian anaknya serta mengangkat Tius ke tempat tidurnya.
Dan papanya melanjutkan aktifitas dengan omnya karena mereka sudah meminum obat
viagra Titit mereka berdua tetap bangun dan omnya mulai menggenjot papanya
diruangan Tius. Sebetulnya tius kepengen tapi Tius hanya dapat menikmati hingga
akhirnya sekitar kurang lebih 2-3 jam habis seluruh tenaga papanya dan kemudian
papa-nya tertidur pulas dilantai kamar Tiusman hingga pagi. Tius pun juga
tertidur puas.
Sedangkan Pamannya masih dalam
keadaan Sange melanda ....
_____________________________________________________________________
Hawa yang sangat dingin menerpa
tubuh belia milik Tiusman itu, membuat Tiusman terbangun, dan Tiusman mencoba
bangkit perlahan-lahan. Namun Tiusman terkejut, karena mendapatkan Titit
pamannya berada dalam lobang pantat milik Tiusman. Mungkin sewaktu semalam
pamannya lebih banyak memakai obat Viagra, sehingga Papa-Nya lebih dulu merasa
lelah karena Effect obatnya sudah habis hingga tertidur pulas dilantai kamar
Tiusman dan membuat Pamannya ini kembali menelanjangin keponakkannya yang
tampan ini. Serta mengentotin Mulut dan Pantatnya. Hingga akhirnya Effect obat
itu habis dan Pamannya ini lupa memakaikan kembali pakaian Tiusman dan lupa
mencabu Titit-Nya dalam Lobang Pantat milik keponakkannya itu.
Jam waktu itu memang sudah sekitar
jam 05:00 subuh, Tius mencabut Titit pamannya itu didalam lobang pantat-nya dan
Tius merasakan ada rasa ingin menikmati Batang pusaka milik paman dan Papahnya
itu, sehingga Tiusman diam-diam mencoba memegang batang pusaka pamannya itu,
dikocokkan perlahan-lahan karena takut pamannya terbangun, dan makin lama
batang pusaka pamannya itu bangun. Lalu Tiusman mencoba menjilatin Titit
pamannya itu, Tiusman merasakan nikmat walaupun ada sedikit rasa asin, mungkin
itu precum pamannya yang tersisa makin lama Tius terbawa suasana Nikmat, makin
cepat dia mengocok Titit pamannya itu didalam mulut mungilnya. Memang tidak
semua bisa masuk karena Benda pusaka milik pamannya itu lebih besar daripada
milik papanya. Tiusman menghentikan aksiya untuk kemudian memasukkan kembali
kedalam Lobang Pantatnya. Tiusman berteriak kecil, namun akhirnya masuk juga
Titit pamannya itu dalam lubang milik Tiusman.
Tiusman mulai belajar menggoyangkan
pantatnya, naik turun, dari ritme pelan, sedang, hingga cepat, kemudian kembali
ke ritme cepat begitupun seterusnya hingga akhirnya pamannya mengeluarkan
pejuh, entah yang keberapa kali. Pamnnya melenguh pelan, mungkin pamannya
merasakan seperti lagi bermimpi, yaah.. mungkin Mimpi basah yang menjadi Nyata.
Hehehe...
Kemudian Tiusman berlanjut ke
Papanya, apa yang telah Tius perbuat ke Pamannya juga sama dilakukan Tiusman ke
Papanya. Namun kalau sama Om-nya itu dia memasukan Titit Om-nya dalam pantatnya
kini ke Papanya ialah Titit Tiusman dimasukkan dalam lobang pantat milik
papanya, hingga akhirnya Tius kelelahan dan menghentikan aksinya kemudian Tius
pergi ke kamar mandi. (Maklum usia anak lelaki berumur 6 tahun belum memiliki
pejuh).
Tiusman bergegas mandi membersihkan
diri, dan bershampoo’an. Selesai mandi Tiusman segera handukkan, Namun melihat
Papanya dan Omnya masih tertidur dalam keadaan telanjang bulat, Akhirnya
Tiusman mengambil selimut dan menutupi tubuh paman dan papanya itu. Kemudian
Tiusman segera memakai seragam sekolahnya.
Tiusman dari sejak kecil memang
sudah mandiri. Maklum hidup dikampung, diajarkan untuk tidak bermanjaan apalagi
seorang anak lelaki.
Tiusman bergegas untuk sarapan pagi,
Mamanya bertanya “Dimana Papa-Nya dan Paman-Nya, apakah Tiusman melihat mereka
?” Tius pura-pura tidak tahu dan menggelengkan kepalanya. Lalu selesai sarapan
Tiusman pergi ke sekolahan dan segera berpamitan kepada Mama-Nya tercinta.
Kejadian yang telah dialami Tiusman
telah membuat Tius mengalami banyak perubahan didalam kehidupan Tiusman, Kini
Tiusman sudah mengalami dan merasakan rasanya kehangatan dan cinta sesaat yang
diberikan oleh Ayahnya dan Pamannya itu. Tiusman memang kala itu tidak tahu apa
yang dilakukan paman dan papanya serta apa yang dilakukan Tiusman sesaat pada
Paman dan Papa-Nya itu. Namun ada didalam diri Tiusman ingin merasakan lagi,
lagi, dan lagi......
Bersambung . . .
Komentar
Posting Komentar